Bulan dan Malam

"Ada bulan", teriaknya.

Aku segera keluar,

memandang langit.


Bulan bersinar walau dikelilingi awan gelap.

Aku terkagum.

Aku terus memandangnya.

Cahaya indah sang rembulan.

Aku tidak pernah bosan.

Layaknya malam yang setia menanti bulan.

Kami.

“Tak kenal maka tak sayang”

Begitu bunyi salah satu peribahasa dari beberapa yang saya tahu dan percaya/yakini/benarkan.

---------------------------

Kami berdua berteman dari SMA tapi sebenarnya kami hanya berteman tanpa mengenal, hingga kami diterima di kampus yang sama, dan sejak itulah kami baru memulai perkenalan.

Semenjak menjadi mahasiswa baru, kami banyak menghabiskan waktu bersama. Saling menemani acara kampus, berkeliling fakultas, kantin, naik bikun, dll. 

Sederhana, berulang-ulang, dan menyenangkan. 

Selama itulah kami mulai memahami dan menyeimbangi pribadi masing-masing. Ada banyak perbedaan dan persamaan. Sepertinya kami tidak pernah mempersalahkan perbedaan. Kami hanya terlalu bersemangat karena memiliki banyak persamaan.

Walaupun kami sudah satu sekolah sejak SMP, namun kami dipersatukan saat bersama-sama ingin menjadi dewasa. Mungkin karena itu kami menemukan banyak persamaan. Mulai dari pemikiran, prinsip, cara pandang, perjuangan, kesabaran, dll.

Tiada kesepakatan, perkenalan berubah menjadi persahabatan.

Setelah pengumuman Ujian Nasional

Setelah pengumuman SNMPTN dan SIMAK UI

MABA yang menjajal Perpus UI

Kami adalah

Widya Nur Apriani Mardhatillah dan Chairani Mecca A.

---------------------------

Pada tanggal 23 September 2012, saya mendapati notification berupa album foto di facebook dengan judul "Maba UI 2012" sebanyak 32 foto dengan catatan disetiap fotonya. Kemudian saya baru menyadari, dalam album tersebut, Widya secara panjang lebar menceritakan diri saya ketimbang dirinya sendiri. Hebatnya dia, album foto ini adalah obat rindu karena suatu hal yang mengakibatkan kami tidak dapat beraktivitas seperti apa yang kami lakukan selama menjadi maba.

kebahagiaan kami akan terus terabadikan

Walaupun kenyataannya,

Niat berbanding terbalik dengan perbuatan.

Beginilah kegiatan kami jika berencana belajar SNMPTN bersama. 

Nonton TV, tidur, main handphone, ngobrol, makan, dsb.

-cont 

Langit pagi

Langit pagi,

yang belum saya ketahui,

bahwa suatu hari nanti,

di titik dimana tempat saya berdiri,

saya tidak akan bisa melihatnya lagi.

5:33

26/12/2013

Silence.

silence is more musical than any song

Tanggal 17 dibulan itu.

Tanggal 17 dibulan itu, aku dan keluarga menanti kehadiran seorang anggota keluarga baru. Seorang bayi yang akan dilahirkan ke dunia. Merupakan pengalaman pertama bagi kami, dan aku merasakan perasaan yang sangat berbeda. Semua rasa tercampur dalam hati dan memutar isi kepalaku. 

Adzan maghrib berkumandang. Tak lama setelah itu, pintu ruang operasi terbuka, seorang suster keluar dengan menggendong bayi mungil yang seluruh tubuhnya masih ditutupi selimut. Yang aku ingat, matanya yang kecil menatap lemah kepada orang-orang sekitarnya. "Bayinya laki-laki, keadaannya sehat dan sempurna", ucap suster. Alhamdulillah. Penantian kami terjawab, keadaanpun berubah, ucapan syukur dan tangis bahagia memenuhi ruang tunggu operasi.

Kemudian ayahnya mengumandangkan azan.

Aku kembali menanti seorang kakak yang masih berada di ruang operasi. Aku terus berdoa. Hingga akhirnya, dokter dan suster keluar. Ku lihat kakak ku gemetar kedinginan dan tersenyum. Keadaan kembali berubah, mengharukan dan sangat membahagiakan. Tidak lupa ku ucapkan selamat. Kakak ku telah menjadi seorang Ibu.

Bayi mungil yang menggemaskan. Ia dilahirkan dalam keluarga yang hangat.

Dek Irsyad adalah kebahagiaan baru kami. 

Jika aku tidak siap, simpanlah.

Jika aku sudah siap, berikanlah.

Jika Engkau telah mengizinkan, aku berjanji tidak akan menyiakan.

Apakah waktu berjalan terlalu cepat?

Sepertinya waktu berjalan terlalu cepat. Umur baru, keluarga baru, tempat baru. 

Ada kebahagiaan baru, pun ketakutan baru.

Tapi, selalu tersisa harapan lama. Hingga akhirnya, aku masih percaya, segala sesuatu akan berjalan tepat pada waktunya.

Dalam perjalanan ini.

Dalam perjalanan ini, kami berteman dengan kehilangan dan keikhlasan. Bersahabat dengan kerja-keras dan kasih-sesama.

Aku sangat mengerti.

Tapi...

Aku hanya bagian kecil.

Aku hanya kekuatan kecil.

Aku hanya bertumpu pada bagian dan kekuatan yang lebih besar.

Sesungguhnya aku tidak pernah menjadi besar.

Kehilangan membuat diri ini enggan untuk memiliki. Bahkan memiliki diri sendiripun aku tidak mampu. 

Tapi, diri ini masih sabar, menunggu pemiliknya sadar, bahwa bagian dan kekuatannya terletak pada dirinya... 

Blog lama telah kembali

2014. Tahun yang berharga.

Tahun dimana gue kehilangan banyak hal. Hal yang gue sebut rumah, tempat berpulang. Hanya ada dua rumah. Gue kehilangan dua-duanya. Gue tiba pada titik, tidak perlu ada yang dilakukan, cukup mengikhlaskan.

Sekarang, gue tidak perlu rumah. Sesungguhnya hak milik ada pada Tuhan. Maka, disana tempat gue berpulang.